Selasa, 05 Januari 2010

Awas Ada Tempe 'Aspal'!!

Jika Anda memilih tempe sebagai menu andalan untuk suguhan tamu. Jangan sampai salah pilih. Gara-gara tempe mahal, kini dijual tempe 'aspal'. Supaya tak salah pilih, cermati info lengkap soal jenis-jenis tempe berikut ini.

Tempe Kacang Kedelai: Tempe ini dibuat dari kacang kedelai kuning yang sudah dikupas kulit arinya dan dikukus. Setelah agak dingin diaduk dengan ragi tempe atau laru tempe dan didiamkan semalam atau lebih hingga muncul kapang atau jamur yang berwarna putih di seluruh biji kedelai. Kini, karena kedelai mahal, tempe dibuat dengan campuran ampas tahu. Perbandingannya sampai 1:1 dalam pemakaian kacang kedelai dan ampas tahu. Setelah jadi, sekilas tampak sama tetapi setelah dipotong atau ditekan akan terlihat bedanya. Tempe yang memakai campuran ampas tahu akan empuk, lembut saat ditekan. Jika dipotong pada penampang akan terlihat sebaran biji kedelai yang tidak rapat, di sela-selanya ada ampas tahu yang berjamur putih. Tempe kedelai asli sebaliknya. Jika ditekan keras dan saat dipotong akan terlihat sebaran biji kedelai yang sangat rapat. Biasanya tempe 'aspal' dijual dengan harga sama atau tidak naik harga.

Tempe Non Kacang Kedelai. Kecuali kacang kedelai, masyarakat di Jawa sering mengolah ampas tahu menjadi tempe. Proses pembuatannya sama dengan tempe juga memakai ragi. Setelah dicetak dalam bilah bambu, dan tumbuh jamur warnanya putih. Tempe ini empuk mirip busa karet kalau ditekan dan dipotong. Harganya sangat murah. Tempe dari limbah minyak kacang tanah dikenal dengan sebutan tempe bungkil. Tempe ini cukup bagus karena kandungan proteinnya cukup tinggi. Di daerah Banyumas dikenal jenis tempe bongkrek yang dibuat dari bungkil kelapa, ampas produksi minyak kelapa. Tempe Benguk merupakan jenis tempe yang dibuat dari biji kaang kara benguk yang besar-besar. Pembuatan tempe ini agak rumit karena harus dipastikan raun pada biji kara benguk benar-benar hilang. Di daerah Solo dan Yogyakarta dikenal jenis tempe lamtoro yang dibuatd ari biji kacang lamtoro. Kecuali itu ada juga tempe jenis lain dari biji kecipir, kacang tunggak, buncis dan turi.

Menyimpan: Jika tak habis diolah, tempe segar yang masih berbungkus daun atau plastik bisa disimpan dalam lemari es. Bungkus tempe dengan plastik lalu taruh dalam lemari es. Tempe bisa tahan hingga 3 hari.

Segar dan Hangat : Pastikan tempe yang Anda beli berkualitas bagus. Tempe yang segar memiliki lapisan jamur yang berwarna putih merata, tidak ada bagian yang basah atau kecokelatan. Sajikan olahan tempe dalam keadaan hangat atau baru diolah agar dapat memperoleh manfaat gizi yang optimal. ( dev / Odi )

Sumber :
Odilia Winneke
http://food.detik.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/24/time/102014/idnews/883336/idkanal/291
24 Januari 2008

1 komentar: